Sudah Hebatkah Penjualan Sepatu Produksi Lokal? [Artikel Opini]
Sandje ShoeCo. adalah salah satu dari banyaknya toko sepatu online yang tersebar di Indonesia. Dalam masa yang sulit, Sandje, sang pendiri merintis usaha bisnis sepatu ini dari kecil, dan kini telah berhasil menjual banyak produk sepatu lokal lewat merek dagangnya. Sepatu pada awalnya merupakan alas kaki yang kebutuhannya sangat penting bagi banyak orang. Namun dewasa ini, sepatu bukan lagi sekedar barang yang dipergunakan untuk menutupi dan mengalasi kaki, tapi kegunaannya sudah bertambah, yaitu untuk memperindah penampilan, bagi pria maupun wanita.
Namun tahukah Anda, bahwa produk dalam negeri masih minim peminat jika dibandingkan dengan produk luar negeri. Hal ini berlaku untuk semua jenis barang, tapi berfokus pada produk sepatu. Ya, dilansir dari tempo, pembelian produk sepatu lokal masih kalah saing terhadap pasar produksi sepatu di China.
Bukan hanya karena harga produk sepatu dari China yang lebih murah, namun masih banyak orang yang berorientasi pada barang-barang dari luar negeri. Padahal jika ditelaah, segi kualitas produksi sepatu Indonesia tidak kalah dengan produksi di luar negeri. Harga sepatu lokal yang lebih mahal ini dikarenakan 60 persen bahan bakunya harus diimpor, seperti kulit sintetis, karet, dan plastik.
Djimanto, selaku Anggota Dewan Penasihat Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) menyatakan, bahwa komposisi pasar sepatu lokal dan impor hanya 50:50, sehingga untuk mengimbangi produk Cina, produsen lokal berusaha menekan pemakaian bahan baku impor. Menurut saya, perbandingan komposisi pasar sepatu lokal dan impor yang hanya 50:50 masih kurang tepat penempatannya, karena seharusnya komposisi lokal dinaikan menjadi 60:40. Hal ini tentu saja akan membantu produsen sepatu lokal dalam penjualannya.
Menurut Budi Irmawan selaku Direktorat Jenderal Basis Manufaktur Kementerian Perindustrian (KemenPerin), harga bahan baku sepatu dari kulit lokal terhitung mahal karena banyaknya permintaan namun pasokan bahan sangat terbatas. Hal ini tentu saja akan menimbulkan kelangkaan pada bahan baku sepatu lokal. Kelangkaan pada bahan baku inilah yang memicu tingginya harga bahan baku lokal, sehingga produsen harus mencari bahan baku dari luar negeri.
Pemerintah memang hanya memberlakukan kebijakan impor kulit dari Australia dan Brazil, sedangkan negara China memiliki banyak pasokan bahan baku kulit sepatu dari berbagai negara, contohnya seperti Pakistan dan Timur Tengah. Bukan tidak mungkin jika Indonesia juga mengikuti jejak China.
Maka dari itu, seharusnya pemerintah mengambil jalan yang lebih baik dengan mencari pasokan bahan baku sepatu untuk produksi dalam negeri, misalnya seperti dari Afrika atau Timur Tengah. Dengan begitu, para produsen sepatu dalam negeri akan mampu bersaing dengan produsen luar negeri, bukan hanya dari segi kualitas, namun juga kuantitas penjualan.
Penulis: Yafet
Comments
Post a Comment